Menulis novel
memanglah enggak dapat sembarangan, butuh sistem dalam penyusunan yang secara
sistematis supaya cerita mampu terbuat dengan baik. Nah, salah satu penulis
novel populer di Indonesia ialah Raditya Dika pula mempunyai jurus sakti gimana
suapaya menulis novel dapat dicoba dengan baik serta benar.
Panduan menulis novel
dari Raditya Dika ini aku mampu dari channel YouTubenya. Kemudian gimana
panduan menulis Raditya Dika, ayo kita ikuti!
1. Buat Suatu Alur
Dalam menulis novel
jangan cuma semata- mata menulis aja. Saat sebelum kalian menulis, yakinkan
sudah membaginya jadi 3 penggalan. Diajarkan wajib membikin alur, ialah
penggalan depan, tengah serta balik. Guna alur ini buat memudahkan dikala
menulis sampai- sampai enggak terjalin kebuntuan dikala tulisan sudah terletak
di tengah.
2. Buat Premis
Kemudian buatlah
premis. Premis yang diartikan Raditya Dika merupakan suatu ringkasandari cerita
yang mau kalian sediakan di novel nanti namun dirangkum ke dalam satu kalimat.
Dalam premis strukturnya merupakan Kepribadian+ Tujuan+ Halangan.
3. Cerita dipecah Jadi
3 Babak
Dalam cerita butuh
pula dipecah jadi 3 babak, ialah karakternya amat mau, usaha yang hendak
dicoba, serta boleh ataupun enggak. Ceritakan keadaan serta perihal yang
membikin kepribadian sang laki- laki ini betul- betul pengen dekat sama wanita
tersebut.
Setelah itu di lagi ke
babak berikutnya, ceritakan apa aja upaya yang hendak dicoba. Dapat ditulis
upaya yang nantinya sukses serta enggak. Seluruh itu bergantung dari
kreatifitas kalian dalam menulis cerita..
4. Seluruh Kepribadian
Wajib Memiliki Kelemahan
Panduan menulis novel
berikutnya merupakan kepribadian yang hendak mencuat wajib meimiliki kelemahan.
Dengan timbulnya kelemahan ini hendak membikin cerita terus menjadi banyak.
Pastinta dengan mengimbangi kelebihan dari kepribadian yang lain.
5. Pakai Nama yang
Familiar
Dalam membagikan nama
pada kepribadian, gunakanlah nama yang lumayan sering di dengar serta biasa
kita jumpai. Jangan memakai nama yang enggak sesuai dengan kepribadian tokohnya.
Pemakaian nama yang sering di dengar ini hendak membikin pembaca merasa yakin
kalau ceritanya memanglah masuk ide.
6. Kalimat mula- mula
itu penting
Dalam menulis cerita,
kalimat utama itu amat berarti dalam mengawali cerita. Kalimat pembuka enggak
wajib dimulai dengan waktu. Misalkan“ Matahari sudah terbit aku terbangun dari
mimpi yang begitu indah.”
Kalian dapat pula
buatnya yang diawali dari tengah dan membikin pembaca jadi lebih penasaran.
Semisal,“ Pintu masih diketuk serta aku masih belum menyembunyikan mayatnya.”
7. Jangan Perlihatkan
tetapi Kasih Tahu
Iktikad dari panduan
menulis novel ini semacam ini, apabila terdapat kepribadian yang mempunyai
watak suka bohong, jangan ditulis ataupun ceritakan bahwasanya ia pembohong.
Namun sampaikan watak itu lewat ceritanya, sampai- sampai pembaca hendak dapat
membayangkan serta paham.
Komentar
Posting Komentar